(Dr. Albinus L. Netti)
Gereja Yesus Kristus di
dalam dunia adalah suatu persekutuan beribadah yang diutus untuk bersaksi dan
melayani. Dengan demikian, gereja adalah suatu persekutuan yang terbuka. Juga
dengan ibadah-ibadahnya. Ibadah jemaat dengan segala unsurnya (pengakuan dosa,
pemberitaan anugerah, pemberitaan firman, persembahan, dll), adalah suatu
aktivitas missioner. Art Gish dalam salah satu tulisannya mengatakan bahwa
Alkitab sangat menekankan kaitan erat antara ibadah dan pelayanan. Baginya,
ibadah dan pelayanan adalah satu. Kita tidak dapat memisahkan aksi atau
tindakan dari ibadah. Michael Perry pun menekankan hal yang sama. Bahwa ibadah
mendorong kita untuk misi. Dalam ibadah, kita mendengarkan apa yang Allah mau
katakan kepada kita dan adalah tugas kita memberitakannya ke luar (band Mat
10:27). Tanpa ibadah, misi kehilangan kekuatannya; tanpa Allah, ibadah tidak
mempunyai kekuatan untuk menuntun kita kepada misi, sama seperti sebuah mobil
(bagaimanapun baik mesinnya) tidak mempunyai kekuatan untuk berjalan tanpa
bensin. Kisah Para Rasul 2:41-47, adalah contoh klasik yang memperlihatkan
dengan jelas hubungan antara ibadah dengan pemberitaan (= kesaksian) dan diakonia
atau dengan segala sesuatu yang dilakukan dalam kehidupan kita setiap hari (Rm
12:1; Rm 15:16,27; 2 Kor 9:12; Fip 2:17 dan Yak 1:27). Dan senada dengan itu,
kita temui juga dalam Perjanjian Lama (Yes 1:11-17; 58:1-1-12; Am 5:21-24).